A. Pengertian
Morfem
1.
Morfem
ialah satuan gramatik yang paling kecil, satuan gramatik yang tidak mempunyai
satuan lain sebagai unsurnya, yang dapat berupa imbuhan atau pun kata.
B.
Macam-macam morfem
1. Morfem
terikat
Satuan
yang tidak dapat berdiri sendiri, baik dalam kedudukannya sebagai kalimat
maupun sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat.
1)
Afiks ialah suatu satuan gramatik
terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok
kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain yang membentuk
kata atau pookok kata baru. Misalnya kata minuman.
2)
Kata tugas ialah yang bukan nama satu jenis kata, melainkan kumpulan kata
dan partikel. Seperti kata depan, kata sambung, kata seru, kata sandang.
a.
Artikel disebut
juga kata sandang yaitu kata yang berfungsi menentukan kata benda dan
membedakan suatu kata. Misalnya : si,
sang, hyang. Artikel ada tiga macam: (1) artikel yang menyatakan
makna tunggal, (2) artikel yang menyatakan makna
jamak, dan (3) artikel yang menyatakan makna netral.
3)
Pokok kata mempunyai sifat tersendiri yang
dapat dijadikan bentuk dasar, seperti terlihat pada satuan-satuan berjuang, pejuang, bertemu, dan
sebagainya.
4)
Partikel adalah unsur terkecil dalam bahasa, kecuali
yang jelas satuan bentuknya,
contohnya : -kah, -lah, -tah.
5)
Klitik yaitu satuan
yang secara gramatikal tidak mempunyai kebebasan, tetapi tetap
mempunyai makna leksikal,
sepeti morfem ku, mu, nya, kau, dan isme.
2. Morfem
bebas
Satuan
yang dipakai secara tersendiri dalam kalimat atau tuturan.
1)
Kata
Satuan
bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satu satuan bebas
merupakan kata. Kata bebas di sini dipakai dalam arti secara gramatikal,
atau dengan kata lain dapat diisolasikan,
Seperti satuan rumah, duduk, penduduk,
pendudukan.
C.
Prinsip-prinsip Morfem
1.
Satuan-satuan
yang mempunyai struktur fonologik dan arti atau makna yang sama merupakan satu
morfem. Contoh baca dalam membaca.
2.
Satuan-satuan
yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda merupakan satu morfem apabila
satuan itu mempunyai arti atau makna yang sama. Contoh mem-, men-, meny-, meng-, menge-, dan me.
3.
Satuan-satuan
yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda, dan masih dapat dianggap
sebagai satu morfem yang sama. Contoh satuan bel- pada belajar.
4.
Apabila
deretan struktur suatu satuan berparalel dengan suatu kekosongan, dikatakan
morfem yang sama jika maknanya berhubungan walaupun letaknya tidak sama,
misalnya kata duduk dalam kalimat Ia sedang duduk dan duduk
orang itu sangat sopan.
5.
Satuan-satuan
yang mempunyai struktur fonologik yang merupakan satu morfem, mungkin pula
merupakan morfem yang berbeda, apabila satuan yang sama itu berdeda artinya.
Misalnya kata buku dalam ia membaca buku.
6.
Setiap
satuan yang dapat di pisahkan merupakan morfem. Misalnya di samping bersandar terdapat sandaran merupakan morfem yang berbeda.